Translate

Senin, 09 Februari 2015

Cukup itu Berkah

Sering kali kita merasa kurang dengan segala yang kita punya, kadang kala kita masih merasa belum cukup dengan semua yang kita miliki.

Begitu banyak manusia yang berhasil melewati ujian dari Tuhan dengan ketidak punyaannya, dengan sedikitnya harta benda yang mereka miliki, namun tak banyak manusia yang berhasil melewati ujian keberadaan, kekayaan dan segala yang dia miliki di dunia. Harta benda, anak-anak, menjadikan mereka lupa diri dengan apa yang seharusnya dicari.

Lalu apa yang seharusnya kita cari??
Kecukupan, dan cukup itu sendiri relatif untuk tiap orang.
Bersyukur dengan yang sudah dimiliki
Berbahagia dengan segala yang sudah dianugerahi
Cukup itu berkah...

Harta yang sebenarnya bukanlah harta yang kita miliki, kekayaan yang sebenarnya adalah harta yang bermanfaat bagi orang lain.

Cabe depan rumah

Bukan cabe-cabean


Percaya atau tidak, saya pernah menanam cabe di taman depan rumah, saking lebatnya buahnya, setiap hari ada saja tetangga yang ikut menikmati hasilnya, entah memetik untuk buat indomie, buat makan gorengan, nyayur dan lain-lainnya. Selama 2 tahun cabe itu berbuah dan tidak pernah berhenti. Mungkin itulah yang dinamakan berkah.
Karena bukan saya sendiri yang menikmatinya, karena begitu banyak tetangga yang ikut menikmati hasilnya, Alloh memberikan hasil yang berlimpah dan tiada henti.

Begitupun dengan nikmat Alloh, makin kita bersyukur, maka Alloh akan selalu dan terus menambahkan nikmat-Nya kepada kita. Kita harus percaya, Alloh akan memberikan rejeki dan arah yang tidak disangka-sangka.

Saat ini apabila rejeki kita masih bisa diprediksi dengan pasti berapa jumlahnya, mungkin kita masih kurang bersyukur, mungkin kita masih belum berbagi dan berbuat baik kepada orang lain. Karena hakikatnya apa yang kita berikan tidak akan membuat berkurang, tapi akan melipat gandakannya, sesuai dengan janji Alloh.


Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan???

Catatan Pagi yang dingin... 

Jumat, 06 Februari 2015

Anak Pantai

Hari itu, kami menikmati sunrise di Pantai Kuta, bersyukur kantor suami mengadakan Family Gathering di Bali pas liburan sekolah. Lumayan, liburan gratis...

Letak hotel yang cukup strategis di pinggir pantai Kuta, hanya 20 meter dari hotel menuju Pantai.
Pagi itu masih banyak nelayan yang baru pulang melaut.
Senang sekali bisa menyaksikan pemandangan yang luar biasa ini.

Bangun pagi sudah ke pantai, bangun pagi sudah main pasir dan air laut.
Soo what??
Ini Bali bung…!!!
Pemandangan laksana Surganya Indonesia

 
Papah

Me n Abil

Me, Abil dan Mas Hanan